Benih yang dulu ku tanam di dalam hatimu.
Kini ia mulai tumbuh besar menjadi tanah airku.
Tidak ada lagi sedikit ruang dihatiku tanpa ada engkau didalamnya.
Disana kau pun tinggal
bertumbuh dan memberi buah makna di tanah gersang kehidupan ini.
Aku yang gersang ini mencoba untuk berusaha menghidupimu
dengan tetesan air keringat terkadang jug air mata. Aku tak berdaya menerima semua olok-olok dan cacian.
Aku hanya bisa pasrah dan terbakar di tanah gersang ini.
Namun itu pula yang membakarku untuk tetap berjuang.
Aku yakin aku mampu.
Aku percaya pada diriku sendiri.
Engkau adalah ratu dari semua impian,
sedangkan aku hanyalah buruh harian lepas yang tak tahu diri.
Mencintai ratunya yang cantik jelita.
Namun aku pun juga tak menyangka jika harus lancang mencintaimu.
Wahai engkau ratuku yang cantik jelita
Aku hanya berusaha menyirami benih yang tumbuh. Harapanku hanyalah tentang kebahagian dan kegembiraamu.
Tersenyumlah engkau untuk terus meneduhkan panas terik di tanah gersang ini.
Terimakasih.
Komentar