Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Puisi Patah Arah : Catatan Iskandiary

Ketika patah menjadi terbiasa dan lukapun menjadi keseharian. Maka motivatorpun tak lagi berguna. Aku hanya bisa bangkit dan terus mencoba. Menghidupi diri sendiri pun masih terkatung-katung. Apalagi tuntutan harus menikah dan mencintai. Aku gagal mengemban ekspektasi sukses di pikiran mereka.   Aku hanya punya cinta. Namun dunia hanya butuh materi. Terkadang lukapun harus ku basuh dengan air mata. Cerita berdarah yang terus mengisi kisah ini masih terus berjalan. Namun apa daya aku hanya bisa berdoa dan berusaha.   Takdir bukanlah hal yang ku salahkan. Nasib juga tak selalu aku eluhkan. Aku hanya belajar melalui rasa sakit. Pelajaran berdarah untuk dapat menghargai sesama. Memanusiakan manusia adalah hal yang sangat langka.   Kasta tahta dan harta telah menjadi Tuhan baru oleh ajaran baru manusia. Semua tak lagi terasa sebagai manusia. Hanyalah binatang sembelihan yang menunggu untuk diambil manfaatnya oleh penganut ajaran baru. Aku adalah makhluk materi. Namun aku bertu...

Puisi Ibuku Pertiwi : Catatan Iskandiary

Rindu yang tersemat terikat didalam jiwa. Mengikat semua ego akan semua keinginan. Melepaskan gundah gulana yang mendekap hati. Aku dikuasai rindu akan hadirmu wahai Ibu ratu.   Kini aku berada di perantauan Mencoba untuk mencari potongan kisah dan penghidupan baru Namun aku menyadari bahwa sebagian potongan hidupku masih di tempat yang sama. Kampung halamanku adalah engkau.   Ibuku pertiwi adalah engkau. Engkau yang mengasuh kehidupanku. Engkau yang memberiku tempat tinggal. Sembilan bulan engkau rengkuh aku di dalam kandungmu. Memberikan segenap kasih dan sayangmu.   Ibuku pertiwi tercinta. Aku menangisi kesakitanmu ketika engkau mencoba untuk menunjuka dunia kepada aku anakmu. Keringat darah airmata perjuanganmu menyaksikan kelahiranku ke dunia. Engkau bahkan bertaruh kepada sang Izrail untuk kelahiranku.   Engkau curahkan kasih sayangmu untuk merawat dan membesarkanku Engkau ingin melihatku dewasa kelak menjadi pria gagah perkasa. Namun terkadang aku malah dipecu...

Maulid Nabi Muhammad SAW

PURNAMA TERANG   Engkau sang pembawa pesan kebaikan Baginda Raja pembawa pesan sang Maha Raja Alam Semesta Engkau sang pengembala anak cucu Ibrahim Pilihan Tuhan untuk menyampaikan pesan kebenaran   Sinar surya terpancar di wajahmu dikala siang Dan sinar Purnama terang adalah engkau dikala petang   Wahai Banginda pilihan Allah Aku mengakui ke Rasul an mu Dan Aku mengakui Tuhan yang mengutusmu   Ijinkan aku bertaubat kepada Tuhanmu Ijinkan aku beriman kepada Allah tuhanmu   Perjuanganmu adalah cahaya kemenangan yang terpancar dari timur ke barat Kemenanganmu terasa damai dari zamanmu hingga sekarang   Engkaulah sang pembawa pesan Tuhan Allah SWT  

Puisi Syukur : Catatan Iskandiary

Kamis hari kedua masuk setelah libur pajang lebaran.   Seperti biasa break makan di kantin jam 11 siang Nampak Bella bersama gerombolan nya Kali ini dia terlihat riang gembira, padahal dia duduk 1 meja di sebelah meja saya Mungkin hatinya mulai bisa menerima dan memaafkan kejadian itu Terimakasih Ya Allah saya lega melihatnya kembali sebahagia ini Perasaan syukur tak henti-hentinya menggumam di hatiku dan memenuhi ruang benak ku   Terimakasih sudah mulai riang gembira kembali Terimakasih sudah mulai memaafkan

PUISI TANPA SYARAT APAPUN : Catatan Iskandiary

    Cinta yang hadir datang tanpa syarat apapun.  Tak memandang usia dan dengan siapa, ia hadir begitu saja.  Kepada siapa saja.   Wahai kekasihku yang cantik jelita. Kini aku masih mencarimu, mengharap kan kehadiranmu di waktu yg sama dan tempat biasa kita berjumpa.  Aku merindukanmu. Namun itu bukanlah hal yang mungkin terjadi karena waktu terus berjalan maju dan keadaan akan selalu berubah, Inilah kehidupan. Hanya lewat tulisan ini ak dapat menuangkan semua rasa rindu yang mulai menyesakan dada. Karena ketika aku mulai menulis tentang dirimu, maka bayangan dirimupun mulai hadir menemaniku saat menuliskan kerinduan ku kepadamu.   Wahai gadis manis yang anggun jelita Terkadang kita harus berjuang sendirian tanpa bantuan ataupun pengertian dari orang lain.  Tapi jangan takut, hadapi dan jalanilah dengan semangat. Berdirilah tegap, tunjuukan kepada dunia bahwa kita mampu menghadapi dan menjalaninya meski sendirian.  Yakinlah Tuhan Maha Tahu Te...

PUISI TUTUP RAPAT SAJA HATIMU UNTUKKU : Catatan Iskandiary

  Sudahlah biarkanlah saja berlalu Biarkanlah terkubur waktu yang terus bergerak maju Dan sapu bersih sajalah semua impian dan harapanku untuk bersamamu Karena aku tahu kamu berhak atas kehidupanmu Dan kamu berhak untuk memilih siapa yang berhak tinggal dihatimu   Wahai gadis yang cantik jelita Namun perlu engkau ketahui aku tidak bermaksud untuk merugikan dan mengurui siapapun terasuk itu dirimu Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang yang kupilih   Wahai gadis manis nan jelita Suatu saat nanti engkau akan memilih Dengan siapa engkau akan mengarungi kehidupan ini di dunia Maka aku yakin disanalah kampung halamanmu Dan aku turut bersyukur untuk kebahagiaannu Karena aku yakin hatimu bukan lah tanah airku Dan aku tidak berhak untuk menunpahkan segenap tumpah darah untuk harapanku yang ternyata bukanlah tanah airku tercinta Bergeraklah maju meninggalkan aku Larilah yang kencang untuk melupakanku