Taaruf itu (Source by : sajaksendu_id ) Berfikir dengan logika,bukan hati.Berharap terhadap sesuatu secara berlebihan.Tentang masalah rejeki,jodoh,pekerjaan,tantang apapun yang menurutmu itu terbaik untukmu.Tapi apakah kamu Yakin,mereka cocok dengan kamu? Apakah kamu yakin mereka pantas dengan kamu ? Bukankah Sang Pencipta lebih tahu yang terbaik untuk kamu. Baca juga : Taaruf Itu - Part 1 Taaruf Itu - Part 2 Taaruf Itu - Part 3 Yang menurutmu terbaik untuk kamu ternyata mereka mengkhianatimu.Yang menurutmu buruk untuk kamu,ternyata merekalah yang kamu butuhkan.Coba tengok sedikit masalalumu dan fikirkan tentang hal ini. Terlalu berharap adalah alasan yang sangat tepat untuk menjadikan seseorang berambisi untuk mendapatkanya dan terobsesi untuk memilikinya.Namun terlalu berharap pula yang menjadi bumer...
Ketika patah menjadi terbiasa dan lukapun menjadi keseharian. Maka motivatorpun tak lagi berguna. Aku hanya bisa bangkit dan terus mencoba. Menghidupi diri sendiri pun masih terkatung-katung. Apalagi tuntutan harus menikah dan mencintai. Aku gagal mengemban ekspektasi sukses di pikiran mereka. Aku hanya punya cinta. Namun dunia hanya butuh materi. Terkadang lukapun harus ku basuh dengan air mata. Cerita berdarah yang terus mengisi kisah ini masih terus berjalan. Namun apa daya aku hanya bisa berdoa dan berusaha. Takdir bukanlah hal yang ku salahkan. Nasib juga tak selalu aku eluhkan. Aku hanya belajar melalui rasa sakit. Pelajaran berdarah untuk dapat menghargai sesama. Memanusiakan manusia adalah hal yang sangat langka. Kasta tahta dan harta telah menjadi Tuhan baru oleh ajaran baru manusia. Semua tak lagi terasa sebagai manusia. Hanyalah binatang sembelihan yang menunggu untuk diambil manfaatnya oleh penganut ajaran baru. Aku adalah makhluk materi. Namun aku bertu...